Pancuran Muka Kuning,
Taman Wisata Alam yang Tersembunyi
Di awal aku menulis blog ini,dulu sudah aku
ceritakan tentang pancuran yang terdapat jauh di tengah hutan Muka Kuning sana katanya. Kalau belum
ke sana dan
melihatnya sendiri rasanya belum bisa percaya. Batam yang notabene tidak
mempunyai gunung (adapun paling bukit dengan ketinggian kurang dari 800 Mdpl),
jadi banyak yang bertanya darimana asal pancuran tersebut. Sudah hampir satu
tahun yang lalu rencana ke sana telah di buat, tapi karena tidak juga menemukan
waktu yang pas, maka baru minggu kemarin lah aku dan dua orang temanku (Bagus
& Jarwo) mencoba membuktikan dan
melihat sendiri seperti apa Pancuran Muka Kuning tersebut.
Hari minggu tanggal 23 September 2013
kemarin, kami bertiga sudah berniat akan ke sana dari minggu yang lalunya. Karena minggu
yang lalu cuacanya tidak mendukung, jadi kami baru bisa kesana pada minggu itu.
Rencana awal kami, motor kami titipkan di Plasa Batamindo (supaya agar aman,
juga karena cuma dari titik itu kami dapat info untuk memulai perjalanan dari
membaca sebuah blog). Saat itu kami benar – benar tidak tahu arah, hanya
mengandalkan tulisan dari blog tersebut yang isinya menurutku kurang lengkap.
Jadi kami berangkat pagi2 agar tidak terlalu kesingan kalau misalnya kami
tersesat nantinya. Dan di blog ini saya mencoba memberikan petunjuk yang cukup
jelas bagi teman – teman yang ingin ke tempat tersebut.
Jika kalian dari Batu Aji dan tidak membawa
motor, bisa juga naik bimbar, lalu turun di depan Plasa Batamindo. Karena kami
memarkir motor di Plasa Batamindo, jadi kami harus menyeberang lewat jembatan
penyeberangan. Lalu di lanjut berjalan ke arah Desa Nusantara (dikenal juga
Desa Dam atau Kampung Aceh). Cuaca yang terik dan jalan yang benar2 kita tidak
ketahui membuat kami selalu bertanya – tanya apakah jalan yang kami lalui benar
atau tidak. Sampai akhirnya kami sampai di Pos securiti seperti yang di
jelaskan di blog tersebut. Kami pun mulai yakin dengan arah yang kami lalui.
Dari sini kami mulai melewati daerah hutan,
karena Pos tadi merupakan gerbang memasuki kawasan Wisata Alam Muka Kuning. Dari
sini kami mengikuti pagar besi yang membatasi hutan dengan Dam. Sampai di ujung
Pagar besi, ada dua jalan yang ada, yaitu naik ke atas bukit atau memasuki
kawasan hutan. Karena pagar besi tersebut sudah terbuka seperti memang ada yang
sengaja membuatnya, jadi kami putuskan untuk masuk ke pagar besi tersebut
(karena menurut info kita harus menyusuri Dam Muka Kuning).
Berjalan di tengah suasana hutan seperti
itu sangat membuat aku kangen dengan Gunung dan Hutan di Pulau Jawa sana . Beberapa menit
kemudian sampailah kami di jembatan 1 (jangan dibayangkan seperti jembatan
Barelang loh ya). Jembatan ini hanyalah sebuah pohon besar yang di jatuhkan ke
air dan dijadikan jembatan untuk menyeberang. Dan untuk sampai ke Pancuran,
kami harus melewati 4 jembatan. Waktu perjalanan nggak terlalu lama sih, dari
satu jembatan ke jembatan lain hanya berjarak berapa ratus meter saja. Jam 12
siang kami akhirnya sampai di Pancuran. Tepatnya 1,5 jam perjalanan telah kami
lampui untuk sampai ke tempat tersebut.
Terlebih dahulu kami bersantai menikmati
suasana hutan yang sangat tenang di sana
sambil makan siang (kami bawa bekal makanan dari rumah..hehe). Disana juga
masih banyak monyet yang liar loh, tapi jangan sekali2 mencoba berburu mereka
loh ya. Itu sangat di larang. Dimana pun kita berada, jangan sampai merusak
ekosistem yang ada.
Waktu bersantai pun selesai, saatnya
menikmati berenang di Pancuran. Bagi yang tidak bisa berenang jangan coba2 ke tengah
loh ya, karena airnya cukup dalam. Tapi hanya aku dan Bagus yang berenang, dan
Fajar menjaga barang2 dan bagian untuk dokumentasi.. hehe..Disepanjang
perjalanan menuju ke sana
ternyata banyak banget orang yang pergi untuk memancing. Padahal di sana tempatnya jauh dari
keramaian (mungkin banyak ikannya di situ ya..hehe). Untuk yang ingin mencoba
ngecamp di sana
juga terdapat tanah lapang yang cukup luas loh. Pengen rasanya kapan2 mencoba
ngecamp di sana .
Untuk yang ingin mencoba dan penasaran ke sana , persiapkan apa saja alat dan kebutuhan yang di
butuhkan untuk ke hutan ya, jangan asal ke sana tanpa persiapan. Apalagi kalau saat
musim hujan, karena jalannya pasti akan licin, jadi kalian harus berhati2. Dan
ingat, jaga kebersihan. Bawa pulang sampah yang kalian bawa saat datang.
“Janganlah Meninggalkan Sesuatu kecuali
Jejak”
“Janganlah Mengambil Sesuatu kecuali
Gambar”
“Janganlah Memburu Sesuatu kecuali Waktu”