My Adventure

1/27/2020


Camping Ceria Di Gunung Telomoyo

Gunung telomoyo merupakan salah satu gunung yang berada di daerah Kabupaten Magelang. Gunung dengan ketinggian yang hanya  1.894 Mdpl ini merupakan gunung yang bisa memanjakan pendakinya karena puncaknya selain bisa digapai dengan berjalan kaki seperti gunung – gunung lainnya, gunung telomoyo ini juga bisa digapai dengan menggunakan sepeda motor. Jadi selain para pendaki, di area puncaknya banyak pengunjung yang mungkin hanya datang untuk berfoto atau menikmati suasana gunung telomoyo saja.

 
Kamis siang tanggal 26 desember 2019 kemarin, aku dan 2 saudaraku (Daffa dan Toni) sudah merencanakan untuk melakukan camping ceria di gunung telomoyo pada hari itu. Rencananya kami akan berangkat dari rumah sekitar habis dhuhur agar sesampainya disana belum terlalu sore ataupun malam yang bisa menyulitkan kita menentukan lokasi camping kita dikarenakan ini pertama kalinya kita datang kesini ataupun jalan menuju gunung telomoyo ini dan untuk antisipasi agar kita sudah samapi dilokasi sebelum hujan turun. Disamping itu, informasi yang kita dapat dari google pun sangat minim seperti area campnya, nama basecampnya,dll. Sampai jam 2 siang Toni meghubungi dan ternyata dia masih terjebak macet di jalan Solo – Jogja dikarenakan saat itu merupakan hari libur natal dan tahun baru yang membuat jalanan pun macet dimana-mana. Akhirnya aku dan Daffa memutuskan untuk berangkat terlebih dahulu habis ashar dan Toni akan menyusul kita setelah maghrib.
Perjalanan Solo – Salatiga ditempuh dalam 2 jam dilanjut ke arah kopeng dan sampai di basecamp ardat pukul set 6 sore. Dan benar saja, ternyata ada beberapa basecamp di gunung telomoyo ini. Untuk jalur yang berjalan kaki ada basecamp pandawa dan arsal, sedangkan untuk menggunakan motor ada basecamp ardat dan jalur dari desa ngablak. Yang paling ramai adalah jalur ardat karena jalur ini merupakan jalur utama ke gunung telomoyo. Padahal kalau lewat jalur ini, hampir setengah perjalanan, jalannya berupa aspal yang sudah rusak sampai pertigaan dengan jalur dari desa ngablak baru mulai aspal halus. Sedangkan jalur dari desa ngablak sudah full beton sampai pertigaan dengan jalur dari ardat. Akan tetapi jalur dari desa ngablak ini jarang dilewati karena mungkin letaknya yang agak susah ditemukan dibandingkan jalur ardat yang berada di pinggir jalan.


Sesampainya di basecamp ardat, setelah membayar retribusi sebesar 10 ribu / orang, kita memutuskan untuk langsung menuju ke puncak karena takut sampai diatas langit sudah gelap. Seperti yang diceritakan diatas, jalur ardat ini pada awal perjalanan harus melewati jalan aspal yang rusak sampai bertemu dengan pertigaan jalur beton dari desa ngablak. Setelah itu jalannya sudah aspal halus sampai puncak. Puncak gunung telomoyo merupakan bangunan tower pemancar yang apabila malam tiba pintu masuk ke pemancar ditutup oleh petugasnya. Di puncak juga terdapat landasan untuk gantole yang biasanya dipakai untuk ajang perlombaan gantole. Nah, dari informasi google yang kita baca bahwa belum ada lokasi camp area untuk para pendaki maupun pengunjung yang akan camping di puncak gunung telomoyo. Biasanya mereka mendirikan tenda mereka di dekat pemancar ataupun didekat landasan gantole. Dalam fikiranku sudah terbesit niatan kemungkinan akan mendirikan tenda diantara 2 tempat tempat tersebut, sehingga aku perlu melakukan pengamatan lokasi yang benar-benar aman untuk didirikan tenda. Namun sesampainya disana ternyata sudah tersedia camp area yang kata penjaga basecamp dapat menampung cukup banyak tenda.


Hampir setengah jam perjalanan dari basecamp sampai di puncak gunung telomoyo. Diperjalanan kami banyak bertemu dengan pengunjung yang turun dari puncak dikarenakan memang sudah mendekati waktu maghrib. Sesampainya di atas pun kita sudah disambut oleh kabut tebal yang cukup menutupi jalan dan area sekitar. Kabut ini agak mempersulit kita menemukan camp area yang dimaksud oleh penjaga basecamp. Nah, kebetulan ada 1 rombongan yang sudah sampai terlebih dahulu dan sudah mendirikan tenda di camp area, dan merekapun mengajak kita untuk mendirikan tenda di sebelah tenda mereka. Dan kita pun baru tau keesokan paginya ternyata tempat kita mendirikan tend adalah di tengah – tengah jalur menuju camp area yang sebenarnya. Rombongan yang semalem mendirikan tenda di tengah jalur tersebut dengan alasan bahwa camp area yang sebenarnya melewati sebuah makam terlebih dahulu, dan mereka takut untuk mendirikan tenda disana karena malam itu ternyata juga adalah malam jum’at kliwon.
Sepanjang malam rasanya nggak bisa tidur dengan tenang disamping menyadari bahwa malam itu jum’at kliwon juga sedang menunggu kedatangan Toni yang katanya akan menyusul habis maghrib karena Toni yang membawa banyak logistic (aku dn Daffa hanya bawa beberapa cemilan). Aku dan Daffa pun harus memberi tahu lokasi kita mendirikan tenda kepada Toni juga baru pertama kali ke gunung Telomoyo. Kita mencari sinyal sampai ke tower pemancar atas dan baru tahu bahwa ada sepasang suami istri yang memang tinggal di situ dan berjualan pada pagi harinya. Pemandangan dari tower pemancar atas ini sangat indah kalau malam, kita bisa melihat hamparan lampu dari kota Salatiga yang sangat indah. Setelah berhasil memberi kabar kepada Toni akhirnya kita pun bisa tidur denga tenang. Hingga pukul sekitar jam 10an akhirnya Toni sampai di tenda kita dan langsung masak mie untuk dimakan Bersama-sama.
Pagi Harinya kita sudah terbangun pukul 5 pagi. Setelah shalat subuh aku keluar tenda dan menunggu terbitnya matahari yang sebentar lagi akan muncul. Suasana pagi itupun sudah banyak pengunjung lain yang memang mereka datang pada saat subuh tiba dengan tujuan ingin menikmati matahari terbit di gunung Telomoyo. Gunung Telomoyo di kelilingi oleh beberapa gunung seperti Merapi, Merbabu, Ungaran, Sindoro, Sumbing, Andong dan apabila langit cerah kita bisa melihat gunung Slamet di kejauhan sana. Juga dikelilingi oleh Rawa Pening di daerah Ambarawa.


Gunung Telomoyo bisa dijadikan salah satu tempat tujuan wisata yang tepat untuk melepas penat baik hanya berkunjung untuk menikmati suasana disana maupun untuk melakukan camping ceria bersama teman – teman atau keluarga. Mungkin yang perlu ditambahkan adalah fasilitas umum seperti toilet yang belum ada di camp area dan hanya ada di tower pemancar atas yang apabila malam dikunci toiletnya.
My adventure will never stop !!!!






1/24/2020

Aku Kembali

Ya,mungkin kata-kata itu yang bisa mewakili apa yang aku rasakan sekarang. Nggak kerasa ternyata sudah 5 tahun sejak post terakhirku di blog ini. Kalau aku mundur lagi 5 tahun kebelakang yang lalu memang saat itu adalah masa peralihan yang cukup banyak kejadian dan moment yang mungkin kemudian menyebabkan aku sudah tidak aktif lagi diblog ini. Masa - masa itu adalah saat dimana saya mulai meninggalkan Pulau Batam dan mencari kerja di Pulau Jawa. Melamar pacar diakhir tahun 2015 dan menikah pada pertengahan tahun 2016. Dan sekarang pun aku telah dikaruniai seorang gadis cantik yang ceriwis yang aku beri nama Arsyila Edelweis Anjani Putri. Dan masa itupun menjadi massa adaptasiku beserta keluarga kecilku di daerah baru yaitu serpong karena akhirnya aku keterima menjadi PNS di daerah sana.

Masa 5 tahun ini aku habiskan untuk pekerjaan  dan keluarga kecilku sehingga tidak ada waktu senggang untuk mulai menulis kembali di blog ini padahal untuk traveling masih terus berlanjut sampai sekarang. Paling aku ceritain di instagram tentang perjalananku selama 5 tahun ini. Nah, baru pada awal tahun 2020 ini keinginan menulis kembali pengalaman yang aku dapatkan ke suatu tempat baik bersama teman2 maupun bersama keluargaku muncul kembali. Ini juga karena posisiku yang sedang dalam menjalani tugas belajar di daerah Yogyakarta sehingga aku punya banyak waktu untuk menulis di blog ini. Semoga ditahun ini dan seterusnya semangat menulisku tetap terjaga sehingga blog ini pun kembali bermanfaat untuk memberikan informasi tentang tempat wisata yang mungkin ingin kalian kunjungi.


9/30/2015

Danau Beko, Danau Hijau Bekas Pengerukan Pasir



                  Akhir akhir ini lagi sering terdengar tentang wisata baru di Tegal, namanya Danau Beko. Hal itu pun membuat saya penasaran dan ingin mendatangi tempat itu. Pada saat yang sama, saya ada keperluan dengan teman saya yang rumahnya cukup dekat dengan tempat tersebut. Dengan di temani teman saya Amir, kami pun ke sana dengan cuaca langit yang agak gelap. Tapi karena rasa penasaran yang besar, kamipun tetap nekat kesana.



               Terletak di daerah Dusun Gondo, Masgasari, Tegal, Danau Beko merupakan bekas dari hasil pengerukan pasir di gunung gamping didaerah tersebut. Karena dalamnya pengerukannya, maka terbentuklah cekungan yang kemudian terisi air dan terbentuk danau. Warna hijau berasal dari pencahayaan lumut yang ada di dalam air, sehingga terbentuklah danau hijau yang indah di sana. Nama beko berasal dari kata Cobelco,yaitu mesin yang digunakan untuk mengeruk pasir, dan orang desa menyebut mesin itu dengan sebutan beko, jadi danau itupun dinamai Danau Beko.



          Untuk menuju ke sana cukuplah mudah, Bila dari arah Jatibarang, langsung menuju Pagerbarang, Lurus terus sampai Rajegwesi, terus ikuti jalan sampai ke daerah persawahan,lalu sampai pertigaan tempat dimana banyak para bekerja beristrirahat lalu belok kanan,Lurus terus maka sampai di lokasi danau. Sedangkan kalau dari arah Margasari lebih mudah, sampai perempatan pasar Margasari lalu kearah Pagerbarang (belok kanan jika dari arah Balapulang), lalu ikuti jalan sampai pertigaan tempat orang beristrirahat lalu belok kiri.


                  Tempat Wisata Danau beko mempunyai beberapa tempat bekas pengerukan yang terisi air dan menjadi danau. Dan ada satu yang terbesar dan berwarna hijau  dan yang paling identik dengan sebutan Danau Beko. Didanau tersebesar inilah banyak anak – anak bermain air dan berenang (walaupun sudah ada peringatan dilarang untuk berenang). Lebih hati – hati saja bila ingin berenang disini karena hal – hal yang tidak kita duga bisa saja terjadi kapan saja.







Obyek Wisata Pemandian air Panas GUCI



     Kalau kemarin saya bercerita tentang wisata di Tegal berupa Pantai dan waduk, ada satu lagi wisala alam yang wajib dikunjungi bila berkunjung ke Tegal,yaitu Pemandian Air Panas GUCI. GUCI terkenal dengan pemandian air panasnya yang berasal langsung dari gunung tertinggi di Jawa Tengah,Gunung Slamet. Karena GUCI  sendiri berada di kaki Gunung Slamet yang berada di daerah Bojong, Tegal. Guci sendiri sudah sangat terkenal sampai ke kota - kota besar lainnya karena air panas dari GUCI dipercaya bias menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Apalagi bila datang pada saat malam tertentu seperti malam 1 suro, dipercaya khasiat menyembuhkannya akan lebih manjur.






     GUCI mempunyai berbagai macam jenis tempat pemandian yang dikehendaki  oleh pengunjung, ada yang berupa Kolam renang, tetapi harus mengeluarkan uang tambahan untuk masuk tempat kolam renang tersebut, atau jika ingin yang gratis ada kolam pancur yang memang disediakan dan ada juga air terjun dan sungai yang masih sedikit terasa hangat.







     Bila ingin menikmati suasana pegunungan, anda bisa menginap  di villa yang tersedia di sekitar area wisata GUCI banyak yang menawarkan untuk menginap di villa bila kita ke sana.Karena GUCI berada cukup tinggi di ketinggian sekitar 1500 MDPL, maka hawanya pun dingin saat malam har. Dan pemandangan alam baik saat perjalanan menuju GUCI maupun saat berada disana benar2 memanjakan mata kita. Anda akan banyak juga melewati kebun2 strawbery yang terbuka untuk umum bila anda ingin mencoba strawberry hasil dari memetik sendiri. GUCI juga terkenal sebagai basecamp untuk pendakian gunung Slamet yang mempunyai 2 basecamp yaitu basecamp kompak dan Gupala. Maka pada saat libur panjang GUCI sangat ramai tidak hanya dari pengunjung yang ingin menikmati suasana GUCI akan tetapi banyak juga para pendaki yang akan mendaki gunung Slamet dari jalur GUCI.

     Untuk menuju ke GUCI dari Tegal, bila menggunakan kendaraan pribadi (mobil/motor), anda menuju kea rah Slawi, setelah sampai di Slawi, meuju ke arah  Lebaksiu, lalu pertigaan Pasar Lebaksiu ke arah kiri menuju Bojong, Sampai di Bojong terus naik sampai ke pertigaan Moga, ambil arah kanan untuk menuju ke GUCI.  Bila menggunakan angkotan umum tinggal naik angkotan jurusan Slawi – GUCI maka akan langsung bisa tiba di sana, tetapi harus mengeluarkan uang yang lebih banyak karena jarak yang cukup jauh dengan kondisi alam yang terus menanjak.

     Dengan kondisi alam seperti itu, saya sarankan sangat berhati – hati saat menuju kesana, karena sering juga terjadi kecelakaan karena kelalaian pengemudi saat menuju ke sana.



3/14/2015

Waduk Cacaban


  Selain Pantai Alam Indah, Tegal juga mempunyai wisata danau/waduk, yaitu Waduk Cacaban.Danau ini terletak di daerah Pangkah, Tegal. Akses jalan menuju kesana sangatlah mudah,karena dilalui jalan utama ke Pantura jika lewat jalur timur. Sebelum melewati Pabrik Gula Pangkah, akan ada jalan ke timur, tinggal melewati jalan tersebut maka sampailah di Waduk Cacaban. Disana akan ada dua pintu masuk, yaitu pintu masuk bawah dan pintu masuk atas. Kedua pintu akan masuk ke waduk yang sama tapi dengan view yang berbeda. Waduk cacaban sendiri dulunya adalah sebuah desa yang memang akhirnya di pindah dan dijadikan sebuah waduk pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.



     Waduk Cacaban sangat cocok untuk rekreasi keluarga yang ingin merasakan suasana pemandanga danau yang indah. Sarana di sana pun cukup memadai, ada banyak warung makanan yang menyediakan berbagai macam makanan, juga terdapat warung makan apung jika anda ingin sesuatu yang berbeda dengan suasana makan anda, ada juga mainan bebek2an atau pun perahu yang bisa di sewa untuk berkeliling di sekitar danau. Waduk Cacaban juga terkenal sebagai tempat yang ramai untuk memancing. Banyak orang datang kesana dengan tujuan sengaja untk memancing.




   Sampai sekarang Pemerintah Setempat masih mengusahakan perbaikan sarana dan fasilitas di Waduk Cacaban seperti pembuatan jalan dan tempat parkir untuk daerah pintu masuk atas. Tugas kita yaitu menjaga apa yang sudah ada dan yang akan ada, karena itu semua juga kita yang akan menikmatinya.

11/19/2014

Pantai Alam Indah, Pantai Pantura Yang Merakyat


       
        Empat Bulan sudah saya meninggalkan Batam dan mencari pekerjaan di Pulau Jawa. Dan selama dalam masa mencari pekerjaan itu,tentunya saya nggak mau melewatkan waktu tersebut untuk pergi mengunjungi beberapa tempat wisata dibeberapa kota di Pulau Jawa. Salah satunya adalah Wisata dari kota kelahiran saya sendiri yaitu Kota Tegal. Tegal memiliki beberapa wisata alam yang cukup ramai dikunjungi oleh masyarakat tegal sendiri pada khususnya, dan ada juga pendatang dari luar Tegal. Salah satu wisata yang menjadi andalan Kota Tegal adalah Panatai Alam Indah (PAI).  Pantai yang terletak di jajaran Pantai Utara Pulau Jawa ini cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan, apalagi saat hari2 libur seperti minggu atau Libur Nasional. Itu dikarenakan salah satunya karena tiket masuk ke PAI sangat murah dan terjangkau,selain itu juga PAI sangat cocok untuk wisata keluarga yang sekedar ingin berkumpul bersama.


       PAI sendiri pun dari waktu ke waktu selalu berinovasi dengan mempercantik tempat wisata tersebut misal dengan membangun taman bermain, kolam renang. Sehingga orang pun tidak akan bosan saat tiap kali berkunjung ke sana (Saya sendiri suadah dari kecil sering ke sana).
Namun hal yang perlu di catat adalah bahwa PAI itu pantai di bagian utara Pulau Jawa,jadi jangan mengharapkan suasana pantai yang besar arusnya, banyak tebing, jernih airnya seperti pantai2 di daerah selatan Pulau Jawa.

        PAI menawarkan suasana pantai yang tenang sehingga anak2 bisa aman bermain air di pantai. Bila ingin naik perahu pun disana tersedia,hanya dengan menyisihkan uang sebesar 10-20 rupiah kamu akan diajak berlayar ke arah laut lepas dan kembali lagi.


         Saya sebagai warga asli tegal sangat mengharapkan kerjasama dari semua pihak untuk menjaga salah satu wisata kebanggaan kita,agar nantinya terus bias kita nikmati dan bersaing dengan wisata kota lain.










6/04/2014

Pantai Sembulang



Pantai Sembulang,Sumber Penghidupan Warga Sembulang Yang Tak Terawat


           Waktu sudah semakin sore, akhirnya tujuan dari perjalanan yang berawal dari Pantai Cakang, Pantai Jabu, diakhiri dengan menuju ke Pantai Sembulang yang berada di Kec. Sembulang. Kecamatan Sembulang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Walaupun kecamatan,tetapi wilayah ini bisa dibilang agak sepi,hanya penduduk sekitar yang tidak begitu banyak jumlahnya yang berada di sini. Kebanyakan warga disini merupakan nelayan,ataupun penjual di warung,Karena Sembulang juga terkenal sebagai pelabuhan utama penyebrangan ke pulau2 sekitar seperti Pulau karas yang banyak penduduknya, Pulau Lampu yang masih kosong dan pulau2 kecil lainnya. Dan tersedia juga Angkutan Umum dari Nagoya yang khusus menuju ke tempat ini setiap harinya.

       Sebelumnya aku sudah mencari informasi tentang letak dan kondisi Pantai Sembulang ini dari internet,dan saya cukup penasaran untuk berkunjung ke sana. Dan keinginan teman2 juga yang ingin berenang di Pantai sore hari,maka kami pun ke sana. Jarak yang di tempuh dari tempat sebelumnya yaitu Pantai Jabun ke Pantai Sembulang tidak terlalu jauh. Nantinya akan ada Petunjuk arah yang menunju ke Kecamatan Sembulang. Dari tempat penunjuk arah itu, memakan waktu hampir 30 menit untuk sampai ke Kecamatan Sembulang.

          Betapa kecewanya kami sesampainya di sana, harapan kami mengunjungi Pantai yang indah pun sirna. Yang ada hanya ada Pantai kosong yang terdapat gazebo kosong, mushola terbengkalai dan sangat tidak terawat. Setelah saya berkeliling sampai ujung Pantai pun saya mendapati Proses pengambilan minyak di daerah ini. Pantas lah kalau Pantai ini sangat kotor dan sangat tidak terawat. Sampah dimana2,dan pantai yang tidak bisa digunakan untuk berenang pastinya.  Sungguh pemandangan yang membuat hati miris,apalagi dengan keadaan yang seperti itu, pantai itu masih menjadi sumber penghidupan bagi warganya.Aku melihat beberapa orang sedang mencari rumput laut saat itu.



          Sungguh sangat di sayangkan, andai saja Pantai itu bisa agak dirawat,pasti lebih bisa untuk penghasilan warganya dari kunjungan orang2 yang datang ke situ untuk berlibur.Dan kami pun pulang mengakhiri perjalanan ini saat matahari semakin terbenam.Sampai jumpa di tempat lainnya,,


 koleksi Foto: