My Adventure

6/29/2013


Singapura, Pulau Tetangga seribu perbedaan 


Next Perjalananku aku coba tuju ke pulau tetangga yang merupakan negara Tetangga dari Negara Indonesia yaitu Negara Singapura. Negara yang sangat hampir 180 derajat dari Pulau yang aku tinggali sekarang, Pulau Batam. Kemajuan teknologi disana sangatlah maju pesat, sistem transportasi yang sangat mudah untuk para warganya, gedung  - gedung megah di mana - mana. Inilah alasan kenapa Singapura menjadi tujuan wisata turis - turis asing di dunia. Tapi jangan kaget loh kalau beli makan di sana mahal, soalnya 1 dolar singapura sama dengan sekitar 7,900 - 8,000 ribu rupiah Indonesia. Sedangkan untuk sekali makan saja disana bisa mencapai 3-7 dolar Singapura. Bayangkan kalau di rata - rata tinggal di sana selama 1 bulan, bisa habis 1 juta rupiah lebih mungkin cuma buat makan, di tambah kebutuhan lain..hmmmmm
Berangkat pada hari sabtu tanggal 8 Juni 2013 kemarin bersama dua kawanku Yudi dan Pele (Faurihan) seorang teman dari Solo sewaktu masih kuliah dulu, bertemu dengan dia di sini pun bisa di katakan hanya kebetulan saja. Dengan menggunakan kapal Batamfast dari Pelabuhan Batam Centre, Batam, kapal kami berangkat jam 20.00 WIB. Karena perbedaan waktu Batam dengan Singapura 1 jam dan jarak tempuh kapal pun sekitar 45 - 60 menitan, jadi kemungkinan kita sampai di Singapura adalah jam 10 waktu Singapura (cukup malam juga ya kalau di Indonesia). Jangan salah loh, waktu shalat di Singapura juga di sesuaikan dengan matahari di sana, jadi semua waktu shalat nya maju satu jam dari waktu di Indonesia. Untuk biaya kapal sendiri bisa dengan sistem sekali jalan atau pun tiket bolak balik. Untuk perhitungan, biasanya harga tiket yang bolak - balik lebih murah kalau kita ke Singapura cuma mau jalan - jalan aja. Biaya untuk sekali jalan sekitar 21 - 27 Dolar Singapura. Atau kalau di Rupiah kan sekitar 170 - 200an Ribu Rupiah.

Satu Jam Perjalanan selesai, sampailah kami di Singapura. Kesan pertama yang terucap hanyalah kagum akan kemegahan Negara Singa tersebut. Dengan melalui kecanggihan teknologi sekarang kami pun sudah mencari - cari hostel yang murah di sana, dan daerah Geylang adalah tempat yang akan kami tuju. Tapi ternyata kekecewaan lah yang kami dapat, karena hostel yang tuju ternyata telah penuh. 

                        Hostel termurah yang kami temukan di sana, berada tepat di depan Geylang MRT Station


 Jadi kami putuskan untuk langsung ke Merlion Park dan bermalam di sana. Tapi pas asyik - asyiknya berfoto sampai aku nggak sadar kalau pasportku telah jatuh entah dimana. Terpaksa sebelum sampai Merlion Park kami putuskan untuk napak tilas lewat mana saja kita tadi. Ternyata hasilnya pun nihil pasportku hilang, dan aku nggak bisa pulang ke Indonesia. Panik sudah tentu melanda kami, apalagi aku sendiri, tapi kami buat santai untuk sejenak. Karena hari sudah malam, dan MRT serta bus sudah tidak beroperasi (sekitar jam 10 waktu Singapura) jadi kami putuskan untuk mencari masjid sementara. Akhirnya kami menemukan masjid yang mau menampung kami (padahal sudah sangat familiar katanya kalau masjid di Singapura tidak diperbolehkan untuk menginap, jadi aku nggak ngasih tau alamat masjid itu, takut pada nginep di sana, ntar aku yang di salahin, maaf yaa..hahahaha).

Besoknya, hari yang sudah di plan sebenarnya untuk pergi ke Universal Studio pun gagal karena kami harus mengurus surat kehilangan di Kantor Polisi terlebih dahulu (Tata cara untuk mengurus pasport yang hilang di Singapura akan aku bahas di judul yang lain). Siang kami baru selesai mengurus. Karena hari itu juga, yudi dan Pele harus kembali ke Batam, maka aku di tinggal sendirian di sana. Dan untuk melampiaskan kekecewaan hari itu, maka kami putuskan untuk pergi ke Merlion Park. 





Dan mereka pun pulang ke Batam.
So tinggalah aku sendiri yang harus mengurus pasport sementara untuk keluar dari sana. tempat yang harus aku  datangi adalah ICA Singapura atau bagian Imigrasi dan Embassy atau Kedutaan RI di Singapura. Sebenarnya untuk mengurus semuanya cuma butuh waktu 2 hari, tapi karena keterlambatanku pada hari Seninnya, maka Pasport sementaraku bisa jadi pada hari Rabu. Tapi sebagai ganti dari penantianku sampai hari Rabu adalah aku cukup sudah mengetahui sebagian daerah di Singapura dan cara untuk menuju ke sana, juga karena di dukung kemudahan Transportasi di sana juga. Owh iya, untuk memudahkan kita dalam menggunakan Transportasi di sana lebih bagus kita mempunya Ez-link Card. Untuk Beli baru seharga 25 Dolar, dan untuk isi ulang min 10 Dolar. Untuk pemakaian Ez-link Card untuk sekali jalan paling kita mengelurkan sekitar 1 dolar tergantung jauhnya tujuan kita Tempat yang aku kunjungi pada 3 hari itu seperti Pusat Perbelanjaan teramai di sana yaitu kawasan Orchard, Merlion Park di malam hari, Garden Bay the Bay dan Gedung Marina Bay Sand (atau yang lebih terkenal Gedung kapal Nabi Nuh), Sentosa Island.
Pesan dari perjalanan ini adalah, jangan panik jika mendapatkan masalah apapun, hadapi dan yakinlah pasti ada jalan keluar. Salam Petualang !!!


Koleksi Foto :

                                                        Foto : Garden Bay the Bay

                                                        Foto : Universal Studio


                                          Foto : Senja di Sentosa


                                          Foto : Malam hari di Sungai Singapore


                                          Foto : Merlion Park di malam hari


                                          Foto : Gedung Marina Bay Sand Hotel



6/24/2013


Pulau Bintan, Pulau Tetangga yang menyimpan Sejuta Keindahan Alam

             Perjalananku kali ini menuju ke Pulau Tetangga Pulau Batam, yaitu Pulau Bintan. Pulau Bintan walaupun tak seramai Pulau Batam, akan tetapi di Pulau ini terdapat Tanjung Pinang yang merupakan Ibukota dari Provinsi Kepulauan Riau. Untuk menuju ke Pulau Bintan ada 2 cara sebenarnya, yaitu dengan menggunakan Pesawat dan Kapal Ferry. Karena aku waktu ke sana menggunkan jalur laut jadi aku kurang faham untuk jalur udara. Dari Batam kita bisa menggunakan Kapal Ferry dari Pelabuhan Tanjung Punggur atau bisa juga kita mencapainya dari Pelabuhan Sekupang. Dan Pelabuhan yang bisa di capai di Bintan bisa menuju ke Tanjung Uban ataupun langsung ke Tanjung Pinang. Perjalananku kali ini dimulai pada Sabtu pagi, sengaja aku mengambil Kapal yang berangkat jam 10. Dengan membayar uang sebesar Rp 45.000,- sekali jalan dengan menempuh waktu sekitar 1 jam perjalanan sampailah aku di Pelabuhan Tanjung Pinang, Bintan.



Perjalananku kali ini agak elit dikit dari biasanya, karena untuk kali ini aku menginap di sebuah resort di Bintan, yaitu Bintan Agro Beach Resort. Karena agak susah juga untuk mencari penginapan sendiri di sini kalau tidak membawa kendaraan sendiri. oh iya, satu hal lagi. Untuk berkunjung ke Bintan sebenarnya kita bisa membawa motor sendiri, dengan biaya sekitar Rp 25.000,- sampai Rp 40.000,- dengan mengurus di agen tiket tempat kalian membeli tiket dengan menunjukan fotokopi SIM, STNK, serta KTP kalian.
Kembali ke Bintan, untungnya dari menginap di resort ini adalah kita mendapat fasilitas antar jemput dari pelabuhan sampai ke Resortnya, jadi kita nggak terlalu susah juga. Harga untuk kamarnya pun tergolong tidak terlalu mahal. Aku sendiri mengambil kamar yang harganya Rp 550.000,- dengan maksimal untuk 2 orang. Jadi jika kalian datang berdua, cukup murah kan.

Sampailah di Bintan sekitar pukul 11.00 WIB. Karena jemputan datang sekitar jam 12.00 WIB jadi untuk menggunkan waktu, aku pake untuk mencari warung buat sarapan terlebih dahulu. Jam 13.00 WIB sampailah aku di Bintan Agro Beach Resort. Resort ini satu manajemen dengan Resort satunya, yaitu Cabana Resort. dan disediakan juga mobil / bus shuttle gratis bila ingin ke resort satunya, jadi untung juga kan bisa langsung menikamati dua tempat sekaligus. Kedua tempat resort inipun sangat strategis karena terletak langsung di Pantai Trikora yang terkenal bagus itu dengan Pasir Putihnya.

                                          View di Agro Resort

                                             View di Cabana Resort

Di resort ini juga menyediakan fasilitas Shuttle keliling kota Tanjung Pinang seperti ke tempat untuk beli oleh - oleh, belanja dan kuliner dengan hanya membayar sekitar RP 70.000,00 saja, untuk pemberangkatan sekitar pukul 17.00 WIB sampai 22.00 WIB. Seperti di tulisanku kali ini bukan untuk promosi resort ini loh ya,,hehehe,,tapi memang itulah yang terjadi. karena tidak membawa kendaraan sendiri itulah makanya aku kurang bisa menikamati keindahan keseluruhan dari Pulau Bintan. Ada di Pulau ini tempat yang cukup terkenal karena bagusnya yaitu Panati di Lagoi, sebuah kawasan yang cukup bisa di bilang elit, di kenal juga sebagai Balinya Indonesia Bagian Barat. Ada juga Pulau penyengat yang terdapat Masjid Putih Telur orang setempat menyebutnya, nggak tau juga asal muasalnya, mungkin buatnya dari putih telur kali ya,,hahaha. Pantai Trikora juga cukup terkenal di Bintan ini, Panati Trikora yang di resortku hanyalah sebagian kecil saja, karena Pantai Trikora sangatlah Panjang, dan yang paling terkenal bagusnya adalah Pantai Trikora 3. 
Mungkin di lain kesempatan aku akan menjelajah Pulau Bintan itu dengan kendaraan sendiri pastinya. Sampai jumpa di tempat menarik berikutnya !!!

koleksi foto :