Singapura, Pulau Tetangga seribu perbedaan
Next Perjalananku aku coba tuju ke pulau tetangga yang merupakan negara Tetangga dari Negara Indonesia yaitu Negara Singapura. Negara yang sangat hampir 180 derajat dari Pulau yang aku tinggali sekarang, Pulau Batam. Kemajuan teknologi disana sangatlah maju pesat, sistem transportasi yang sangat mudah untuk para warganya, gedung - gedung megah di mana - mana. Inilah alasan kenapa Singapura menjadi tujuan wisata turis - turis asing di dunia. Tapi jangan kaget loh kalau beli makan di sana mahal, soalnya 1 dolar singapura sama dengan sekitar 7,900 - 8,000 ribu rupiah Indonesia. Sedangkan untuk sekali makan saja disana bisa mencapai 3-7 dolar Singapura. Bayangkan kalau di rata - rata tinggal di sana selama 1 bulan, bisa habis 1 juta rupiah lebih mungkin cuma buat makan, di tambah kebutuhan lain..hmmmmm
Berangkat pada hari sabtu tanggal 8 Juni 2013 kemarin bersama dua kawanku Yudi dan Pele (Faurihan) seorang teman dari Solo sewaktu masih kuliah dulu, bertemu dengan dia di sini pun bisa di katakan hanya kebetulan saja. Dengan menggunakan kapal Batamfast dari Pelabuhan Batam Centre, Batam, kapal kami berangkat jam 20.00 WIB. Karena perbedaan waktu Batam dengan Singapura 1 jam dan jarak tempuh kapal pun sekitar 45 - 60 menitan, jadi kemungkinan kita sampai di Singapura adalah jam 10 waktu Singapura (cukup malam juga ya kalau di Indonesia). Jangan salah loh, waktu shalat di Singapura juga di sesuaikan dengan matahari di sana, jadi semua waktu shalat nya maju satu jam dari waktu di Indonesia. Untuk biaya kapal sendiri bisa dengan sistem sekali jalan atau pun tiket bolak balik. Untuk perhitungan, biasanya harga tiket yang bolak - balik lebih murah kalau kita ke Singapura cuma mau jalan - jalan aja. Biaya untuk sekali jalan sekitar 21 - 27 Dolar Singapura. Atau kalau di Rupiah kan sekitar 170 - 200an Ribu Rupiah.
Berangkat pada hari sabtu tanggal 8 Juni 2013 kemarin bersama dua kawanku Yudi dan Pele (Faurihan) seorang teman dari Solo sewaktu masih kuliah dulu, bertemu dengan dia di sini pun bisa di katakan hanya kebetulan saja. Dengan menggunakan kapal Batamfast dari Pelabuhan Batam Centre, Batam, kapal kami berangkat jam 20.00 WIB. Karena perbedaan waktu Batam dengan Singapura 1 jam dan jarak tempuh kapal pun sekitar 45 - 60 menitan, jadi kemungkinan kita sampai di Singapura adalah jam 10 waktu Singapura (cukup malam juga ya kalau di Indonesia). Jangan salah loh, waktu shalat di Singapura juga di sesuaikan dengan matahari di sana, jadi semua waktu shalat nya maju satu jam dari waktu di Indonesia. Untuk biaya kapal sendiri bisa dengan sistem sekali jalan atau pun tiket bolak balik. Untuk perhitungan, biasanya harga tiket yang bolak - balik lebih murah kalau kita ke Singapura cuma mau jalan - jalan aja. Biaya untuk sekali jalan sekitar 21 - 27 Dolar Singapura. Atau kalau di Rupiah kan sekitar 170 - 200an Ribu Rupiah.
Satu Jam Perjalanan selesai, sampailah kami di Singapura. Kesan pertama yang terucap hanyalah kagum akan kemegahan Negara Singa tersebut. Dengan melalui kecanggihan teknologi sekarang kami pun sudah mencari - cari hostel yang murah di sana, dan daerah Geylang adalah tempat yang akan kami tuju. Tapi ternyata kekecewaan lah yang kami dapat, karena hostel yang tuju ternyata telah penuh.
Hostel termurah yang kami temukan di sana, berada tepat di depan Geylang MRT Station
Jadi kami putuskan untuk langsung ke Merlion Park dan bermalam di sana. Tapi pas asyik - asyiknya berfoto sampai aku nggak sadar kalau pasportku telah jatuh entah dimana. Terpaksa sebelum sampai Merlion Park kami putuskan untuk napak tilas lewat mana saja kita tadi. Ternyata hasilnya pun nihil pasportku hilang, dan aku nggak bisa pulang ke Indonesia. Panik sudah tentu melanda kami, apalagi aku sendiri, tapi kami buat santai untuk sejenak. Karena hari sudah malam, dan MRT serta bus sudah tidak beroperasi (sekitar jam 10 waktu Singapura) jadi kami putuskan untuk mencari masjid sementara. Akhirnya kami menemukan masjid yang mau menampung kami (padahal sudah sangat familiar katanya kalau masjid di Singapura tidak diperbolehkan untuk menginap, jadi aku nggak ngasih tau alamat masjid itu, takut pada nginep di sana, ntar aku yang di salahin, maaf yaa..hahahaha).
Besoknya, hari yang sudah di plan sebenarnya untuk pergi ke Universal Studio pun gagal karena kami harus mengurus surat kehilangan di Kantor Polisi terlebih dahulu (Tata cara untuk mengurus pasport yang hilang di Singapura akan aku bahas di judul yang lain). Siang kami baru selesai mengurus. Karena hari itu juga, yudi dan Pele harus kembali ke Batam, maka aku di tinggal sendirian di sana. Dan untuk melampiaskan kekecewaan hari itu, maka kami putuskan untuk pergi ke Merlion Park.
Dan mereka pun pulang ke Batam.
So tinggalah aku sendiri yang harus mengurus pasport sementara untuk keluar dari sana. tempat yang harus aku datangi adalah ICA Singapura atau bagian Imigrasi dan Embassy atau Kedutaan RI di Singapura. Sebenarnya untuk mengurus semuanya cuma butuh waktu 2 hari, tapi karena keterlambatanku pada hari Seninnya, maka Pasport sementaraku bisa jadi pada hari Rabu. Tapi sebagai ganti dari penantianku sampai hari Rabu adalah aku cukup sudah mengetahui sebagian daerah di Singapura dan cara untuk menuju ke sana, juga karena di dukung kemudahan Transportasi di sana juga. Owh iya, untuk memudahkan kita dalam menggunakan Transportasi di sana lebih bagus kita mempunya Ez-link Card. Untuk Beli baru seharga 25 Dolar, dan untuk isi ulang min 10 Dolar. Untuk pemakaian Ez-link Card untuk sekali jalan paling kita mengelurkan sekitar 1 dolar tergantung jauhnya tujuan kita Tempat yang aku kunjungi pada 3 hari itu seperti Pusat Perbelanjaan teramai di sana yaitu kawasan Orchard, Merlion Park di malam hari, Garden Bay the Bay dan Gedung Marina Bay Sand (atau yang lebih terkenal Gedung kapal Nabi Nuh), Sentosa Island.
Pesan dari perjalanan ini adalah, jangan panik jika mendapatkan masalah apapun, hadapi dan yakinlah pasti ada jalan keluar. Salam Petualang !!!
Koleksi Foto :
Foto : Senja di Sentosa
Foto : Malam hari di Sungai Singapore
Foto : Merlion Park di malam hari
Foto : Gedung Marina Bay Sand Hotel